STRATEGI 2

Perluasan akses pelayanan kesehatan dan gizi yang berkualitas, akan dicapai melalui:

  • ✅ Menyediakan pelayanan kesehatan fisik dan mental yang berkualitas;
  • ✅ Memperkuat program gizi yang mendukung status gizi dan diet yang optimal;
  • ✅ Memperkuat program gizi yang mendukung status gizi dan diet yang optimal;
  • ✅ Meningkatkan aktivitas fisik Anak Usia Sekolah dan Remaja;
  • ✅ Mengatasi isu perkawinan anak; dan
  • ✅ Mengatasi isu kesehatan reproduksi Anak Usia Sekolah dan Remaja.

INTERVENSI KUNCI

  • ✅ Meningkatkan akses kesehatan melalui cakupan asuransi kesehatan, terutama bagi Anak Usia Sekolah dan Remaja dari keluarga miskin dan anak yang tidak terdokumentasi (ATT);
  • ✅ Memperbaiki status gizi dan pola makan melalui misalnya, program kantin sehat di sekolah, program peningkatan aktivitas fisik untuk Anak Usia Sekolah dan Remaja melalui pembangunan sarana fisik - 24 - yang mendukung, program kesehatan yang diinisiasi oleh anak dan remaja untuk menjamin diet yang seimbang, dan sebagainya;
  • ✅ Menangani isu kesehatan mental, termasuk (tetapi tidak terbatas pada) program pelayanan kesehatan mental yang ramah Anak Usia Sekolah dan Remaja di lingkungan sekolah, keluarga, dan sekitar; mengaktifkan kembali hotline pencegahan bunuh diri; pendidikan bagi Anak Usia Sekolah dan Remaja serta komunitasnya mengenai mental health first aid (pertolongan pertama kesehatan mental berbasis masyarakat); membuat program promosi untuk masyarakat untuk mengarusutamakan dan menghilangkan stigma kesehatan mental; penyusunan program pendidikan bagi tenaga pengajar untuk diagnosis dan penanganan dini kesehatan mental pada anak usia sekolah, dan sebagainya;
  • ✅ Mengatasi penyalahgunaan NAPZA pada Anak Usia Sekolah dan Remaja, misalnya melalui program promosi yang dilakukan oleh teman sebaya, program rehabilitasi ramah Anak Usia Sekolah dan Remaja, program penjangkauan bagi remaja yang tidak bersekolah, dan sebagainya;
  • ✅ Meningkatkan akses ke pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi Anak Usia Sekolah dan Remaja penyandang disabilitas, termasuk (tetapi tidak terbatas) membangun fasilitas yang ramah bagi Anak Usia Sekolah dan Remaja penyandang disabilitas seperti ramp kursi roda atau penyediaan penerjemah bagi Anak Usia Sekolah dan Remaja penyandang disabilitas tuna rungu dan wicara, penyediaan fasilitas khusus untuk penyandang disabilitas tuna netra, dan sebagainya;
  • ✅ Mengatasi masalah perkawinan anak melalui upaya preventif, termasuk menjalankan pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah, kegiatan advokasi untuk mengurangi jumlah kasus dispensasi perkawinan anak, dan sebagainya;
  • ✅ Meningkatkan paparan terhadap informasi dan edukasi kesehatan reproduksi yang berkualitas bagi Anak Usia Sekolah dan Remaja, termasuk menggunakan teknologi digital dan media sosial secara luas untuk penyebaran informasi terkait kesehatan reproduksi dan pencegahan dan pengobatan HIV bagi Anak Usia Sekolah dan Remaja, dengan mendengarkan pesan seperti apa yang sesuai dengan kebutuhan Anak Usia Sekolah dan Remaja; dan
  • ✅ Meningkatkan pemahaman terkait kesehatan reproduksi dan perilaku yang sehat, termasuk melalui memberikan layanan konseling kesehatan reproduksi yang ramah anak dan bebas stigma di sekolah, fasilitas kesehatan, serta fasilitas publik terkait lainnya. Kegiatan ini juga dapat memuat pelatihan tentang pelayanan kesehatan reproduksi yang ramah Anak Usia Sekolah dan Remaja serta bebas stigma dan diskriminasi bagi petugas kesehatan dan guru. Kegiatan lain juga dapat mencakup program pendidikan tentang kesehatan reproduksi bagi orang tua, agar dapat menjadi sumber terdekat yang terpercaya bagi Anak Usia Sekolah dan Remaja.

Persentase Target dan Capaian

NO OUTPUT INDIKATOR K/L PENANGGUNG JAWAB K/L PENDUKUNG DETAIL TARGET PERSENTASE CAPAIAN TAHUN